Sebagai penyanyi legendaris Waldjinah ingin melakukan regenerasi. Sosok Waldjinah di dunia tarik suara tidak bisa dilupakan, kemampuan suaranya menembus 12 oktaf belum pernah tergantikan hingga saat ini. Kesetiaannya pada keroncong dan langgam juga tak tertandingi. Kesetiaan itulah yang membuat Waldjinah rela membuka sekolah gratis "Penyanyi Keroncong" di garasi rumahnya, di Solo.
Waldjinah membuka sekolah baru ini dengan tujuan agar dapat menemukan penggantinya."Saya ingin ada Waldjinah-Waldjinah baru nantinya. Saat ini ada 15 murid yang saya ajar. Awalnya susah mereka nggak tahu musik keroncong. Jadi dari awal saya ajak mereka nyanyi lagu kesukaan mereka. Lagu pop seperti Makluk Tuhan Paling Seksi saya keroncongkan. Setelah itu baru saya kenalkan keroncong," ungkap Waldjinah
Waldjinah membuka sekolah baru ini dengan tujuan agar dapat menemukan penggantinya."Saya ingin ada Waldjinah-Waldjinah baru nantinya. Saat ini ada 15 murid yang saya ajar. Awalnya susah mereka nggak tahu musik keroncong. Jadi dari awal saya ajak mereka nyanyi lagu kesukaan mereka. Lagu pop seperti Makluk Tuhan Paling Seksi saya keroncongkan. Setelah itu baru saya kenalkan keroncong," ungkap Waldjinah
Banyak kenangan yang telah terukir di hati Waldjinah sejak ia menekuni dunia tarik suara. "Iya, saat saya menang Bintang Radio tahun 1965, dapat piala Presiden Soekarno dan diserahkan beliau langsung. Saat itu saya sedang hamil, begitu anak lahir saya beri nama Bintang. Pengalaman jalan-jalan ke luar negeri menyanyikan lagu keroncong juga tidak saya lupa. Ke Jepang sampai tujuh kali dan yang menonton itu bukan orang Indonesia tapi orang Jepang. Yang pertama saya berangkat bersama Pak Gesang," kilahnya.
Sebagai seorang musisi legendaris, sudah pasti Waldjinah ingin musik yang ditekuninya tetap eksis sepanjang jaman. "Iya, saya harap bukan TVRI saja yang mengangkat budaya lokal. Tapi TV swasta juga punya greget menampilkan budaya lokal seperti keroncong. Karena pengaruh media sangat besar," tambahnya.
Sebagai seorang musisi legendaris, sudah pasti Waldjinah ingin musik yang ditekuninya tetap eksis sepanjang jaman. "Iya, saya harap bukan TVRI saja yang mengangkat budaya lokal. Tapi TV swasta juga punya greget menampilkan budaya lokal seperti keroncong. Karena pengaruh media sangat besar," tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar