Lapak Barang Jadoel merupakan ungkapan dari Hobi mengumpulkan benda/barang Lama yang Unik, Antik, dan tersebar di sekitar kita, namanya juga Barang Lama kadang kondisinya sudah Lecek, Kusam, bahkan mungkin juga sudah kumal.....,atau keropos, hobi ini sebagai pengobat rindu suasana Tempoe Doeloe...., jika berminat dengan barang tersebut dapat menghubungi Heru Prasetyo Telp/WA 08113468519 atau email piranti_ku@yahoo.com selamat bernostalgia ...semoga sukses untuk kita semua .......
Minggu, 23 Agustus 2009
Komik Dagelan "Petruk & Gareng"
Jumat, 21 Agustus 2009
Perangko Luar Negeri (Terjual)
Hoby filateli untuk saat ini sangat beda dengan hoby filateli sebelum tahun 70 an sebab koresponden dengan sarana surat berperangko sangat berperan pada saat itu, alat komunikasi yang tercanggih pada saat itu adalah surat, telegram selain itu telepon biasa, sedang pada saat ini alat konikasi begitu canggih lewat sms dll, berita sudah dapat diterima dengan cepat, sehingga korespondensi dengan sarana perangko sangat jarang bahkan bisa jadi ditinggal oleh generasi sekarang alasannya kurang canggih, demikian juga dengan perangkonya akan sulit didapat kecuali beli di kantor pos, jaman doeleo perangko bisa didapat dengan mudah dengan cara hoby korepodensi kita dapat dua hal pertama teman, kedua perangko hasil surat menyurat dapat disimpan sebagai koleksi.
Dakon Kayu (LAKU)
Mainan Tradisional ....anak-anak tempoe doeloe salah satunya adalah mainan dakon dengan menggunakan butiran batu (kerikil) atau biji-bijian (asam, salak) sebagai pelengkap mainan ini, yang jelas ini merupakan mainan berhitung artinya biji terbanyak yang terkumpul pada lubang dakon paling ujung ini yang jadi pemenang, dakon dimainkan oleh 2 orang anak, untuk saat ini permainan dakon sudah jarang bahkan tidak pernah dipakai sebagai alat permainan entah mengapa ...mungkin sudah dianggap kuno dan ketinggalan jaman ini sebagai alasan permainan ini ditinggalkan. Dakonan diatas terbuat dari kayu dengan ujung dakon berbentuk kepala naga sangat unik dan antik untuk dikoleksi sebagai pengingat permainan tempoe doeloe.
Senin, 17 Agustus 2009
Miniatur Meriam (LAKU)
Sudah menjadi kebiasaan saya ketika jalan-jalan pasti lirik sana lirik sini kali aja ada yang menarik, eh..... ternyata benar kali ini saya mendapatkan mainan kaleng lama yaitu meriam mainan, pas lah ketika suasana Hari Kemerdekaan HUT RI Ke 64, saya mendapatkan meriam tempoe doeloe ..... jadi pekik perjuangan makin mantap.... MERDEKA.....MERDEKA...... MERDEKA.
Teko dan Lepek Mungil
Teko dan Lepek mungil saya dapatkan dari tempat yang berbeda namun karena bentuk dan ukurannya sangat kompak saya jadikan satu, teko mungil ini terdapat tulisan Cina saya kurang tahu artinya mungkin teko ini dulunya tempat meramu arak atau obat, sedangkan lepek tua ini dengan ornamen bunga-bunga yang indah.
Minggu, 09 Agustus 2009
Jumat, 07 Agustus 2009
Piringan Hitam Waljinah
Sebagai penyanyi legendaris Waldjinah ingin melakukan regenerasi. Sosok Waldjinah di dunia tarik suara tidak bisa dilupakan, kemampuan suaranya menembus 12 oktaf belum pernah tergantikan hingga saat ini. Kesetiaannya pada keroncong dan langgam juga tak tertandingi. Kesetiaan itulah yang membuat Waldjinah rela membuka sekolah gratis "Penyanyi Keroncong" di garasi rumahnya, di Solo.
Waldjinah membuka sekolah baru ini dengan tujuan agar dapat menemukan penggantinya."Saya ingin ada Waldjinah-Waldjinah baru nantinya. Saat ini ada 15 murid yang saya ajar. Awalnya susah mereka nggak tahu musik keroncong. Jadi dari awal saya ajak mereka nyanyi lagu kesukaan mereka. Lagu pop seperti Makluk Tuhan Paling Seksi saya keroncongkan. Setelah itu baru saya kenalkan keroncong," ungkap Waldjinah
Waldjinah membuka sekolah baru ini dengan tujuan agar dapat menemukan penggantinya."Saya ingin ada Waldjinah-Waldjinah baru nantinya. Saat ini ada 15 murid yang saya ajar. Awalnya susah mereka nggak tahu musik keroncong. Jadi dari awal saya ajak mereka nyanyi lagu kesukaan mereka. Lagu pop seperti Makluk Tuhan Paling Seksi saya keroncongkan. Setelah itu baru saya kenalkan keroncong," ungkap Waldjinah
Banyak kenangan yang telah terukir di hati Waldjinah sejak ia menekuni dunia tarik suara. "Iya, saat saya menang Bintang Radio tahun 1965, dapat piala Presiden Soekarno dan diserahkan beliau langsung. Saat itu saya sedang hamil, begitu anak lahir saya beri nama Bintang. Pengalaman jalan-jalan ke luar negeri menyanyikan lagu keroncong juga tidak saya lupa. Ke Jepang sampai tujuh kali dan yang menonton itu bukan orang Indonesia tapi orang Jepang. Yang pertama saya berangkat bersama Pak Gesang," kilahnya.
Sebagai seorang musisi legendaris, sudah pasti Waldjinah ingin musik yang ditekuninya tetap eksis sepanjang jaman. "Iya, saya harap bukan TVRI saja yang mengangkat budaya lokal. Tapi TV swasta juga punya greget menampilkan budaya lokal seperti keroncong. Karena pengaruh media sangat besar," tambahnya.
Sebagai seorang musisi legendaris, sudah pasti Waldjinah ingin musik yang ditekuninya tetap eksis sepanjang jaman. "Iya, saya harap bukan TVRI saja yang mengangkat budaya lokal. Tapi TV swasta juga punya greget menampilkan budaya lokal seperti keroncong. Karena pengaruh media sangat besar," tambahnya.
Rabu, 05 Agustus 2009
Piringan Hitam Rachmat Kartolo
Dijual Rp.150.000,-
Rachmat Kartolo (lahir di Jakarta, 13 Maret 1938 – wafat di Jakarta, 19 September 2001 pada umur 63 tahun) adalah seorang penyanyi, komposer, aktor, dan sutradara Indonesia.
Lagu yang pernah top hits melambungkan Rachmat Kartolo sebagai penyanyi papan atas lagu cinta sentimental tahun 1960-an. Rahmat Kartolo pernah menjulang sebagai penyanyi dengan lagu andalannya Patah Hati dan Kunanti Jawabanmu. Selama karirnya selain sebagai penyanyi, Rahmat juga sempat membintangi beberapa judul film diantaranya film Aminah Gadis Dusun (1966), Kasih (1971), dan Aulia Cinta (1977). Selain itu anak dari pasangan Kartolo dan Roekiah itu juga sempat merilis ulang tembang patah hati pada tahun 1988. Bahkan pada 1978 Rahmat pernah menjajal sebagai sutradara dan menelurkan beberapa judul film, di antaranya film Masih Adakah Cinta (1980) yang dibintangi Lydia Kandou, Junaedy Salat, Herman Felani dan Susy Bolle. Ia juga pernah terlibat dalam pembuatan berbagai sinetron, baik sebagai aktor maupun sutradara, antara lain sinetron Tuan Demang, Cinta Amanat dan Wiro Sableng.
Lagu yang pernah top hits melambungkan Rachmat Kartolo sebagai penyanyi papan atas lagu cinta sentimental tahun 1960-an. Rahmat Kartolo pernah menjulang sebagai penyanyi dengan lagu andalannya Patah Hati dan Kunanti Jawabanmu. Selama karirnya selain sebagai penyanyi, Rahmat juga sempat membintangi beberapa judul film diantaranya film Aminah Gadis Dusun (1966), Kasih (1971), dan Aulia Cinta (1977). Selain itu anak dari pasangan Kartolo dan Roekiah itu juga sempat merilis ulang tembang patah hati pada tahun 1988. Bahkan pada 1978 Rahmat pernah menjajal sebagai sutradara dan menelurkan beberapa judul film, di antaranya film Masih Adakah Cinta (1980) yang dibintangi Lydia Kandou, Junaedy Salat, Herman Felani dan Susy Bolle. Ia juga pernah terlibat dalam pembuatan berbagai sinetron, baik sebagai aktor maupun sutradara, antara lain sinetron Tuan Demang, Cinta Amanat dan Wiro Sableng.
Langganan:
Postingan (Atom)